Selasa, 27 Januari 2009

Peredaran Matahari, Bumi dan Bulan

PEREDARAN MATAHARI, BUMI DAN BULAN
Oleh: Agus Salim, S.H.I.

A. Peredaran Semu Matahari
B. Peredaran Bumi
1. Rotasi Bumi
2. Revolusi Bumi
3. Gerak Presesi
4. Gerak Nutasi
5. Gerak Apsiden
C. Peredaran Bulan
1. Rotasi Bulan
2. Revolusi Bulan
3. Fase-Fase Bulan


PEREDARAN MATAHARI, BUMI DAN BULAN
Oleh: Agus Salim, S.H.I.

A. Peredaran Semu Matahari
Setiap hari kita melihat bahwa matahari terbit di kaki langit sebelah Timur, lalu bergerak makin lama makin tinggi, hingga akhirnya pada tengah hari mencapai tempat kedudukannya yang paling tinggi pada hari itu. Setelah itu ia meneruskan perjalannya, tempatnya di langit main lama makin rendah, dan pada senja hari kita lihat ia terbenam di ufuk sebelah Barat.
Perjalanan matahari seperti itu bukanlah gerak matahari yang sebenarnya, akan tetapi terjadi akibat adanya perputaran bumi pada porosnya (rotasi) selama sehari semalam. Peristiwa perjalanan matahari semacam itu dinamakan perjalanan semu matahari. Disamping melakukan perjalanan semu, matahari juga melakukan perjalanan tahunannya yang sesungguhnya, yakni perjalanan matahari dari arah Barat ke Timur dalam waktu satu tahun (365,2425 hari) untuk sekali putaran. Dengan demikian dalam sehari matahari bergerak 000 59' 08,33".
Jalur perjalanan tahunan matahari itu tidak berimpit dengan equator langit, tetapi ia membentuk sudut sekitar 230 27' dengan equatr. Jalur perjalanan matahari inilah yang disebut Ekliptika (da-iratul Buruj). Ekliptika (da-iratul Buruj) ialah lingkaran besar pada bola langit yang memotong lingkaran equator langit dengan membentuk sudut 230 27' .
Titik perpotongan antara lingkaran equator dengan ekliptika itu terjadi dua kali. Perpotongan pertama terjadi pada saat matahari bergerak dari langit bagian selatan ke langit bagian utara yaitu di titik Aries (tanggal 21 Maret) yang disebut Vernal Equinox. Perpotongan kedua terjadi pada saat matahari bergerak dari bagian langit utara ke bagian langit selatan yaitu pada titik Libra (tanggal 23 September) yang disebut Auntumnal Equinox.
Ekliptika terbagi atas 12 bagian yang masing-masing besarnya 30 derajat. Bagian-bagian itu disebut rasi bintang (mintaqatul buruj/zodiac/ constelation). Zodiak ini terdiri dari dua belas (12) rasi bintang yang membentang disepanjang ekliptika, sehingga seolah-olah merupakan ikat pinggang bola langit. Rasi bintang ialah gugusan bintang-bintang yang sering disebut dengan zodiak atau constelation. Rasi bintang yang ada di sabuk zodiak ada 12, yaitu:
Aries atau Haml (domba)
Taurus atau Tsaur (sapi jantan)
Gemini atau Jauza' (anak kembar)
Cancer atau Sarathan atau (kepiting)
Leo atau atau Asad (singa)
Virgo atau Sunbulah (anak gadis)
Libra atau Mizan (neraca)
Scorpio atau Aqran (kala jengking)
Sagitarius atau Qaus (panah)
Copricornus atau Jadyu (anak kambing)
Aquarius atau Dalwu (timba)
Pisces atau Hut (ikan)
Pada saat matahari menduduki rasi bintang Aries, Taurus dan gemini atau antara tanggal 21 Maret – 21 Juni (matahari berada disebelah utara ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim bunga (spring) dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim rontok (autum). Pada saat matahari menduduki rasi bintang Cancer, Leo dan Virgo atau antara tanggal 21 Juni – 23 September (matahari berada disebelah utara ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim panas (summer) dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin (winter).
Pada saat matahari menduduki rasi bintang Libra, Scorpio dan Sagitarius atau antara tanggal 23 September – 22 Desember (matahari berada disebelah selatan ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim rontok dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim bunga. Pada saat matahari menduduki rasi bintang Aries, Taurus dan gemini atau antara tanggal 22 Desember – 21 Maret (matahari berada disebelah selatan ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas. Untuk memudahkan pemahaman perhatikanlah tabel berikut:

No
Tanggal
Perubahan Musim
Utara
Selatan
1
21 Maret – 21 Juni
Bunga
Rontok
2
21 Juni – 23 Sept
Panas
Dingin
3
23 Sept – 22 Des
Rontok
Bunga
4
22 Des – 21 Maret
Dingin
panas

B. Peredaran Bumi
1. Rotasi Bumi
Gerak bumi berputar pada porosnya disebut gerak rotasi bumi. Arah berotasi dengan arah dari barat ke timur. Periode rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik.


Akibat dari rotasi bumi sebagai :
a. Gerak harian benda langit dari timur ke barat (terbit di timur, terbenam di barat, dan terjadinya pergantian siang malam).
b. Terjadi pepatan bumi di arah kutubnya (momentum sudut lebih besar pada daerah equator )
c. Efek coriolis pada arah angin.
d. Perubahan arah ayunan bandul.
e. Perubahan arah arus laut sepanjang equator bumi.


2. Revolusi Bumi
Gerak bum i mengedari matahari disebut gerak revolusi bumi. Bidang orbit bumi mengedari disebut bidang ekliptika. Letaknya miring 23o 30’ terhadap bidang equator langit (perpanjangan bidang equator bumi). Periode revolusi bumi = 365.25 hari. Gerak revolusi bumi disebut juga gerak tahunan bumi atau gerak annual.
Akibat dari gerak revolusi bumi sebagai berikut :
a. Gerak semu tahunan matahari di daerah zodiak. Gerak harian matahari terlambat 4 menit dari bintang setiap harinya, atau bergeser ke arah timur sebesar 1o (satu derajat) busur di latar belakang bintang-bintang di daerah zoodiak.
b. Terjadinya paralaks bintang.
c. Terjadinya pergantian musim di permukaan bumi akibat kemiringan sumbu bumi sebesar 66o 30’ terhadap bidang peredarannya (bidang ekliptika).

3. Gerak Presesi
Gerak presesi bumi disebut juga gerak gasing bumi, Maksudnya adalah perputaran sumbu rotasi bumi mengedari sumbu bidang ekliptika. Periode gerak presesi bumi = 26.000 tahun. Terjadi akibat kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 66o30’. Matahari berusaha menarik bulatan bumi untuk jatuh ke bidang ekliptika, namun karena bumi berotasi, akibatnya sumbu bumi berputar bagaikan sebuah gasing yang mau jatuh.
Akibat dari gerak presesi bumi sebagai berikut :
a. Kutub langit Utara dan Selatan tidak tetap letaknya, selalu berpindah karena memutari kutub ekliptika dengan periode 26.000 tahun.
b. Koordinat seluruh benda langit selalu berubah untuk jangka waktu panjang. Letak matahari dan titik Aries (Titik Hamal/Titik Aries)) berpindah letaknya di zodiak ke arah barat (mundur) dengan periode 26.000 tahun. Setiap zodiak ditempuh sekitar 2000 tahunan.

4. Gerak Nutasi
Lingkaran gerak presesi bumi tidak mulus, melainkan bergelombang dengan periode gerak gelombangnya 19 tahun. Gerak gelombang ini disebut gerak nutasi. Gerak nutasi terjadi akibat pengaruh bulan yang berusaha menarik bumi ke bidang orbit bulan. Bidang orbit bulan miring 5o 12’ terhadap ekliptika.

5. Gerak Apsiden
Ialah gerak titik aphelium dan prehelium bergeser dari arah Timur ke Barat. Pergeseran titik aphelium dan prehelium ini menempuh sekali putaran (3600) selama sekitar 21.000 tahun sehingga gerak ini sebesar 0,17" perhari.

C. Peredaran Bulan
1. Rotasi Bulan
Bulan berputar pada porosnya dengan periode 27 1/3 hari = 27 hari 7 jam 43 menit 11,5 detik.

2. Revolusi Bulan
Bulan berputar mengelilingi bumi dengan periode 27 1/3 hari = 27 hari 7 jam 43 menit 11,5 detik. Akibat rotasi dan revolusi bulan waktunya bersamaan, maka daerah permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu tetap. Manusia mengetahui daerah yang membelakangi bumi setelah penerbangan pesawat Apollo yang berhasil memotret bagian belakang bulan.

3. Gerak Librasi
Gerak sumbu bulan yang melintang maupun membujur disebut gerak librasi bulan, disebut juga gerak angguk bulan. Terjadi akibat kemiringan sumbu bulan terhadap sumbu bidang orbitnya sebesar 6o 30’. Kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5o12’. Akibatnya permukaan bulan yang menghadap ke bumi sedikit berubah akibat gerak angguk bulan tersebut.

4. Fase-Fase Bulan
Bulan adalah satu-satunya satelit yang ada di Bumi. Ia tidak mempunyai sinar sendiri seperti matahari. Bulan seolah-olah bersinar disebabkan bulan memantulkan kembali cahaya yang diterimanya dari matahari. Karena bulan itu beredar mengelilingi bumi, maka bagian-bagian muka bulan berbeda-beda pula yang mendapat cahaya matahari.
Akibatnya kadang-kadang kita lihat seluruh muka bulan yang terang, tetapi pada waktu lain hanya sebagian kecil dari muka bulan yang terang karena mendapat sinar matahari. Keadaan ini menyebabkan seolah-olah bulan itu berubah-rubah bentuknya. Hal ini disebut fase dari bulan.
Pada saat bulan berada diantara bumi dan matahari (ijtima'), maka seluruh bagian bulan yang tidak menerima sinar matahari persis menghadap bumi. Akibatnya bulan pada saat itu tidak tampak dari bumi. Hal ini disebut bulan mati.
Siklus fase bulan ini dimulai dengan bulan baru, yaitu pada waktu bulan berada di antara bumi dan matahari.